Maret 31, 2025

Tattoosbyrooster : Manfaat Membuat Karya Seni

Seni yang Mulia dan Seni yang Mubazir

5 Rahasia Tato di Jepang: Makna dan Filosofinya yang Mendalam

Seni tato di Jepang, yang dikenal dengan nama irezumi, memiliki sejarah panjang yang berakar dalam budaya dan nilai-nilai tradisional Jepang. Tato ini tak hanya dikenal karena desainnya yang unik, tetapi juga karena makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Dalam artikel ini, kami akan mengungkap 5 rahasia menarik tentang tato Jepang yang jarang diketahui oleh banyak orang.

1. Tato Sebagai Identitas Sosial: Tanda Anjing di Dahi Sebagai Hukuman

Dalam teks-teks kuno seperti Kojiki dan Nihon Shoki, tato sudah digunakan sejak zaman dulu sebagai cara untuk menandai pelanggaran sosial. Pada periode Edo, tato digunakan sebagai hukuman bagi para penjahat, yang diberikan sebagai slot jepang simbol rasa malu yang tidak bisa hilang. Salah satu bentuk tato hukuman yang terkenal adalah tato garis di lengan atau simbol kanji di dahi. Tato kanji yang menunjukkan karakter “anjing” mengindikasikan bahwa pemiliknya adalah penjahat terpidana mati yang sedang menunggu eksekusi.

2. Tato Sebagai Penanda Pernikahan: Simbol Kehidupan Setelah Kematian

Pada tahun 1534, wanita pribumi Ainu di Hokkaido dikenal mengenakan tato pada bibir dan tangan mereka yang disebut hachiji. Tato ini dianggap bukan hanya sebagai simbol kecantikan, tetapi juga sebagai talisman atau jimat yang melambangkan status pernikahan. Selain itu, tato ini juga dipercaya dapat memberikan perlindungan dan menuntun pemakainya ke kehidupan kedua setelah kematian. Namun, kebiasaan tato ini semakin berkurang setelah pemerintah Jepang melarang tato pada abad ke-19.

3. Tato Sebagai Hiasan Tubuh: Pengaruh Pekerjaan yang Membuat Tubuh Terbuka

Di periode Edo, seni tato menjadi sangat populer di kalangan pekerja, terutama karena pengaruh karya seni ukiyo-e, seperti gambar pahlawan bertato oleh seniman Kuniyoshi Utagawa. Banyak orang terinspirasi untuk mengikuti gaya tato yang digambarkan dalam karya-karya ini. Di sisi lain, para pekerja di Jepang pada masa itu sering kali harus bekerja dengan pakaian yang sedikit atau terbuka, sehingga tato menjadi cara untuk menghiasi tubuh yang sebagian besar telanjang. Dengan cepat, tato pun berevolusi menjadi desain yang lebih rumit dan artistik.

Baca Juga : https://tattoosbyrooster.com/5-fakta-menarik-tentang-tato-seni-rajah-tubuh-yang-penuh-makna/

4. Tato Sebagai Warisan Keluarga: Tanda Dosa yang Diteruskan

Tato juga memiliki asosiasi kuat dengan kriminalitas di Jepang, terutama yang berkaitan dengan Yakuza. Tato pertama kali digunakan oleh pemerintah pada masa Edo untuk menandai pelanggar hukum, dan seiring waktu, tato tersebut menjadi simbol kesetiaan terhadap leluhur. Ketika tato dekoratif dilarang pada masa Meiji untuk menghindari pandangan negatif dari negara Barat, para keturunan penjahat yang diberi tato oleh pemerintah pun melanjutkan tradisi ini sebagai warisan keluarga, meskipun mereka sendiri tidak terlibat dalam kejahatan.

5. Larangan Tato di Tempat Umum: Risiko Terkena Hukuman

Di Jepang modern, tato masih dianggap kontroversial oleh sebagian kalangan. Banyak tempat pemandian umum, seperti onsen atau sento, melarang pengunjung bertato, karena tato masih dianggap sebagai simbol yang tidak diterima oleh beberapa orang Jepang. Pada rentang waktu antara 2001 hingga 2020, pemerintah Jepang juga mewajibkan seniman tato untuk memiliki lisensi medis, dengan alasan bahwa tato berpotensi berisiko bagi kesehatan jika tidak dikerjakan oleh profesional yang berlisensi. Meskipun demikian, pada tahun 2020, Mahkamah Agung Jepang membatalkan persyaratan tersebut, mengakui bahwa tato merupakan bentuk ekspresi seni.

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.