Bali terkenal dengan seni dan budaya yang sangat kaya, termasuk dalam dunia seni tato. Beberapa seniman tato Bali bahkan berhasil meraih pengakuan internasional berkat karya-karya mereka yang unik dan berkualitas. Salah satu seniman tato Bali yang terkenal adalah Made Yoga Andre Putra, lebih dikenal dengan nama Made Lolit, yang telah memperoleh berbagai prestasi dan penghargaan di kancah tato dunia.
Perjalanan Awal Made Lolit dalam Dunia Seni
Made Lolit sudah menunjukkan bakatnya dalam seni rupa sejak kecil. Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, dia sudah mulai menggambar. Setelah itu, Made Lolit melanjutkan studinya di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar di jurusan seni rupa, namun hanya bertahan selama dua tahun. Keputusan ini diambil karena dia merasa keterbatasan dalam bereksplorasi di atas kanvas, sehingga akhirnya dia beralih ke seni tato yang lebih bebas dan menantang.
Setelah meninggalkan bangku kuliah, Made Lolit sepenuhnya fokus pada dunia tato. Dalam waktu singkat, karyanya mulai dihargai dengan harga yang cukup tinggi. Dia berhasil membuat hobinya sebagai sumber pendapatan, bahkan mendapatkan sponsor dari luar negeri.
Mencapai Kesuksesan Sebagai Seniman Tato Profesional
Perjalanan Made Lolit sebagai seniman tato dimulai sekitar enam tahun yang lalu. Awalnya, dia menyalurkan kecintaannya terhadap seni lukis dengan menggunakan media telur dan kanvas. Namun, seiring berjalannya waktu, Made Lolit beralih ke kulit manusia. Meskipun awalnya dia merasa kesulitan dengan peralatan tato yang bising dan berat, dia akhirnya beradaptasi dengan teknologi baru seperti mesin rotary yang lebih ringan dan praktis.
Sejak saat itu, Made Lolit telah menato banyak orang dari berbagai belahan dunia, baik lokal maupun internasional. Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Made Lolit adalah saat dia menato DJ Bella. Karya-karyanya semakin diminati, hingga akhirnya dia mendapat sponsor dari Amerika Serikat dan kesempatan untuk menjadi juri di Myanmar. Selain itu, Made Lolit juga meraih tiga penghargaan bergengsi di Australian Tattoo Expo, yaitu “Small Black and Grey”, “Best Tattoo of the Day Saturday”, dan “Best Tattoo of the Day Sunday”.
Baca Juga : https://tattoosbyrooster.com/menelisik-sejarah-seni-rupa-dan-suksesnya-di-indonesia/
Kendala dan Tantangan dalam Menjadi Seniman Tato
Menjadi seniman tato bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Made Lolit adalah menjaga kualitas tato agar tidak merusak kulit klien. Proses pemilihan desain dan kondisi kulit klien memerlukan perhatian khusus, sehingga Made Lolit biasanya meminta klien untuk memesan minimal satu bulan sebelumnya. Bahkan, beberapa pesanan diterima hingga tiga bulan atau satu tahun sebelumnya.
Selain keterampilan melukis, menjadi seniman tato juga membutuhkan mental yang kuat. Apalagi, ketika menato orang asing, meskipun kulit mereka lebih mudah untuk ditato, Made Lolit sering merasa gugup. Mengenai harga, Made Lolit mematok tarif yang lebih tinggi untuk klien asing, yaitu sekitar Rp 500 ribu, dan bisa mencapai Rp 30 juta untuk tato besar seperti penuh di punggung.
Harapan dan Kritik untuk Dunia Tato di Bali
Made Lolit tidak hanya merasa bangga dengan karyanya, tetapi juga mengkhawatirkan harga tato di Bali yang semakin rendah. Menurutnya, harga tato di Bali sudah sangat terjangkau dan tidak sesuai dengan kualitas seni yang ditawarkan, bahkan dia membandingkannya slot bet dengan menjual lalapan. Made Lolit berharap agar seniman tato di Bali lebih menghargai karya mereka dengan tidak terlalu sering menurunkan harga.
I Wayan Apel Hendrawan: Seni Tato dan Spiritualitas
Selain Made Lolit, Bali juga memiliki seniman tato lain yang tidak kalah berbakat, yaitu I Wayan Apel Hendrawan. Ia menggabungkan unsur spiritual dan seni dalam karya-karya tato-nya. Apel Hendrawan mengangkat aksara modre, yang merupakan aksara Bali yang sangat sakral dan digunakan dalam aspek keagamaan serta spiritual. Aksara modre menjadi bagian penting dalam karya seni tato yang ia buat.
Perjalanan Apel Hendrawan di dunia seni sudah dimulai sejak kecil, di mana dia mulai melukis di tembok dan kanvas. Pada tahun 2009, Apel Hendrawan mulai merambah dunia tato dan sejak itu terus mengembangkan karyanya. Karya tato-nya sering kali mengandung unsur spiritual yang mendalam, terutama yang berkaitan dengan aksara modre.
Menghargai Seni dan Energi Positif dalam Tato
Apel Hendrawan sangat berhati-hati dalam mentato aksara modre. Sebelum mentato klien, dia selalu melakukan dialog dan menjelaskan makna dari tato yang akan dibuat, karena aksara modre bukan hanya sekadar tulisan, tetapi juga memiliki energi spiritual yang kuat. Tato modre lebih bersifat personal, antara pembuat, klien, dan Tuhan.
Apel Hendrawan juga menekankan pentingnya pemahaman klien terhadap makna tato yang mereka pilih. Karena tato modre memiliki energi tertentu, ia menolak mentato klien yang tidak menghargai karya tersebut. Bagi Apel Hendrawan, tato adalah bentuk seni yang mendalam dan harus dijalani dengan pemahaman yang bijaksana.
Made Lolit dan I Wayan Apel Hendrawan adalah dua seniman tato Bali yang membawa dunia tato ke arah yang lebih tinggi, dengan menggabungkan keahlian teknis, kreativitas, dan unsur spiritual. Seni tato di Bali kini tidak hanya menjadi pilihan estetika, tetapi juga bagian dari budaya yang lebih dalam. Dengan terus menghargai dan menjaga kualitas karya mereka, seniman tato Bali dapat membantu meningkatkan pengakuan seni tato di dunia internasional.