Mei 5, 2025

Tattoosbyrooster : Manfaat Membuat Karya Seni

Seni yang Mulia dan Seni yang Mubazir

Keramik Kasongan: Dari Gerabah Tradisional Hingga Karya Seni Bernilai Tinggi

Di jantung Yogyakarta, terdapat sebuah desa rajazeus yang udah mengukir namanya di peta seni Indonesia—Kasongan. Dikenal sebagai “Kampung Keramik”, Kasongan adalah pusat kerajinan gerabah dan keramik yang udah berevolusi berasal dari product tempat tinggal tangga sederhana menjadi karya seni berharga tinggi.

1. Sejarah Keramik Kasongan: Dari Kebutuhan ke Seni Bernilai Tinggi

Asal-Usul Kasongan

Kasongan awalnya adalah desa petani. Pada masa kolonial Belanda (1930-an), warga mulai beralih ke kerajinan gerabah setelah banyak kerbau peliharaan mati karena wabah. Tanah bekas kubangan kerbau ternyata sangat cocok untuk tanah liat pembuatan gerabah.

Evolusi dari Gerabah ke Keramik Seni

  • Era 1970-an: Produk masih sederhana (kendi, pot, alat dapur).

  • Era 1980-an: Seniman seperti Sapto Hudoyo memperkenalkan teknik glasir dan motif artistik.

  • Era 2000-an: Keramik Kasongan mulai dipamerkan di galeri internasional.

Filosofi Motif Keramik Kasongan

  • Motif Parang: Simbol kekuatan dan kesinambungan.

  • Motif Kawung: Melambangkan kesucian dan keharmonisan.

  • Motif Alam: Terinspirasi flora-fauna Jawa (burung, bunga, ular).

2. Proses Pembuatan Keramik Kasongan

A. Pemilihan & Pengolahan Tanah Liat

  • Tanah liat diambil dari Sungai Opak dan Sungai Gajahwong.

  • Diendapkan 2-3 hari untuk membuang kotoran.

B. Pembentukan (Handbuilding & Wheel Throwing)

  • Teknik Putar (Wheel): Untuk bentuk simetris (vas, mangkuk).

  • Teknik Cetak & Pilin (Handbuilding): Untuk bentuk unik (patung, relief).

C. Pengeringan & Pembakaran

  • Diangin-anginkan 3-7 hari hingga kering.

  • Dibakar dalam tungku tradisional (suhu 700-900°C) atau modern (1200°C).

D. Pewarnaan & Glasir

  • Cat alam: Menggunakan oker (kuning), manganese (hitam).

  • Glasir modern: Membuat efek kilap dan tahan air.

E. Finishing & Dekorasi

  • Ukir tangan dengan motif tradisional.

  • Lapisan transparan coating untuk perlindungan.

3. Jenis-Jenis Keramik Kasongan

Kategori Contoh Produk Harga (Rp)
Fungsional Mangkuk, teko, piring 50.000 – 500.000
Dekoratif Patung, relief dinding 300.000 – 5 juta
Kolektor Karya seniman ternama 5 juta – 50 juta
Custom Order Keramik arsitektur 10 juta – 100 juta

4. Perkembangan Ekonomi Kreatif Kasongan

Dari Desa ke Pasar Global

  • Ekspor ke: Jepang, Belanda, Amerika, Timur Tengah.

  • Kolaborasi dengan desainer internasional (contoh: IKEA, Anthropologie).

Wisata Kerajinan

  • Workshop keramik untuk turis.

  • Festival tahunan “Kasongan Art Festival”.

Dampak pada Masyarakat

  • Peningkatan pendapatan warga (UMKM tumbuh pesat).

  • Regenerasi perajin muda dengan sentuhan kontemporer.

5. Karya-Karya Unggulan yang Mendunia

A. Keramik Arsitektur

  • Lantai keramik custom untuk hotel & restoran mewah.

  • Wall mural keramik di Bandara Internasional Yogyakarta.

B. Karya Seniman Ternama

  • Sapto Hudoyo: Pelopor keramik seni Kasongan.

  • Singgih Susilo Kartono (Magno Design): Kreasi kayu-keramik hybrid.

C. Koleksi Museum

  • Dipajang di Museum Sonobudoyo Yogyakarta & Galeri Nasional Jakarta.

6. Tips Berbelanja Keramik di Kasongan

✔ Beli langsung di sentra produksi (harga lebih murah).
✔ Periksa kualitas: Pastikan tidak retak atau cacat.
✔ Negosiasi harga: Biasanya bisa diskon 10-30%.
✔ Pilih karya seniman lokal untuk nilai investasi.
✔ Pakai jasa pengiriman khusus karena keramik mudah pecah.

Kesimpulan

BACA JUGA: Ketika Seni Bertemu Aktivisme: Suara Perubahan melalui Kreativitas

Keramik Kasongan adalah simbol keberlanjutan tradisi dan inovasi. Dari gerabah sederhana hingga mahakarya seni, Kasongan membuktikan bahwa kearifan lokal bisa go global.

“Tanah liat Kasongan bukan sekadar material, tapi kanvas budaya Jawa yang abadi.”

Pertanyaan Refleksi:

  • Apakah Anda pernah mengunjungi Kasongan? Karya apa yang paling menarik?

  • Menurut Anda, bagaimana masa depan kerajinan tradisional di era digital?

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.